EKSPOR TURUN, IMPOR NAIK


ilustrasi

BANDARLAMPUNG, FS – Nilai Ekspor Lampung turun sebesar 17,34%, dan Nilai Impor mengalami kenaikan sebesar 1,18%. Data Badan Pusat Stasistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat penurunan nilai total ekspor Lampung pada bulan April 2015 mencapai US$287,7 dibandingkan Maret 2015 yang tercatat US$348,0 juta. Sedangkan Nilai impor April 2015 mencapai US$216,5 juta mengalami kenaikan dibanding Maret 2015 sebesar US$214,0 juta.


Kepala BPS Provinsi Lampung, Adhi Wiriana mengatakan ada lima golongan barang utama ekspor April 2015 yakni lemak & minyak hewan/nabati, kopi, teh, rempah-rempah, batu bara, olahan dari buah-buahan/sayuran, dan bubur kayu/pulp.

Penurunan ekspor di April 2015 terhadap Maret 2015 terjadi pada tiga golongan barang utama yaitu golongan lemak dan minyak hewan/nabati turun 26,47% atau US$37,4 juta, batu bara turun 17,05% atau US$6,8 juta, bubur kayu/pulp turun 7,70% atau US$1,3 juta, sedangkan dua golongan utama lainnya mengalami peningkatan yaitu kopi, teh, rempah-rempah naik 15,24% atau US$7,9 juta, dan olahan dari buah-buahan/sayuran juga naik 4,85% (US$0,9 juta).

Kontribusi terbesar terhadap total nilai ekspor dari lima barang utama tersebut masing-masing 36,11%; 20,75%; 11,49%; 7,01% dan 5,49%. Peranan kelima golongan tersebut mencapai 80,85%. Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada bulan April 2015 yaitu ke Tiongkok yang mencapai US$27,3 juta, India US$25,2 juta, Amerika Serikat US$23,7 juta, diikuti Taiwan dan Jepang, masing-masing US$22,5 juta, dan US$19,4 juta. Peranan kelimanya mencapai 41,04%.

***
Peningkatan impor migas mencapai US$1,34 juta (1,04%). Peningkatan juga terjadi pada Gula dan kembang gula sebesar US$17.2 juta (2.095,26%), Kapal Laut/Tanker US$12,2 juta, binatang hidup US$7,8 juta (106,20%), biji-bijian berminyak juga naik sebesar US$2,8 juta (57,27%). Sedangkan penurunan impor terjadi pada golongan utama untuk kelompok komoditi pupuk turun sebesar US$9,7 juta (52,65%).

Andil impor migas terhadap total impor Provinsi Lampung di April 2015 cukup tinggi yaitu mencapai 60,02%, kemudian diikuti lima golongan barang utama sebesar 28,47%. Rincinya sebagai berikut gula dan kembang gula 8,31%, binatang hidup 7,03%, kapal laut/tanker 5,63%, pupuk 4,01% dan biji-bijian berminyak 3,49%.

Negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada April 2015 menurut kelompok negara utama berasal dari Australia dengan nilai US$33,9 juta, Uni Emirat Arab US$24,3 juta, Saudi Arabia US$24,2 juta; Qatar US$23,5 juta, Quwait US$13,2 juta dan Tiongkok US$11,5 juta. “Jika dilihat menurut kelompok negara, impor terbesar berasal dari kelompok negara utama lainnya yang mencapai US$130,6 juta, kemudian diikuti Asean US$58,8 juta dan Uni Eropa US$5,2 juta,” ujar Adhi. (AR)


Aprohan Saputra