HARGA GABAH NAIK

ilustrasi

BANDARLAMPUNG, FS – Hasil observasi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung yang dilakukan selama Mei 2015, pemantauan harga yang terbanyak berasal dari Kabupaten Lampung Tengah 15 observasi (46,88 %), Kabupaten Lampung Selatan 9 observasi (28,12 %), Kabupaten Lampung Timur 5 observasi (15,62 %), dan Kabupaten Pringsewu 3 observasi (9,38 %). Observasi didominasi oleh kelompok gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) dan kelompok gabah kualitas rendah. Tidak dijumpai kelompok gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG).


Kepala BPS Provinsi Lampung, Adhi Wiriana mengatakan Harga gabah tertinggi di tingkat petani mencapai Rp4.500,- per kilogram pada gabah kualitas GKP dengan Varietas Pandan Wangi terdapat di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur. Harga gabah terendah mencapai Rp3.650,- per kilogram pada gabah kualitas GKP yaitu Varietas IR64 terdapat di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. “Harga tersebut berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp3.700,- per kilogram, karena stok gabah yang melimpah,” ujarnya.
Sedangkan di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi seharga Rp4.575,00 per kilogram pada gabah kualitas GKP yaitu Varietas Pandan Wangi terdapat di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, sedangkan harga gabah terendah kelompok kualitas GKP yaitu Rp3.750,00,- per kilogram dengan Varietas IR64 terdapat di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Harga tersebut sama dengan HPP yaitu Rp3.750,- per kilogram.
Adhi mengatakan harga gabah naik disebabkan kualitas gabah yang dihasilkan cukup baik. Peningkatan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 6,37persen dari Rp3.830,- per kilogram menjadi Rp4.073,91,- per kilogram, dan di tingkat penggilingan dengan kelompok kualitas yang sama, naik sebesar 6,36 persen dari Rp3.911,28 per kilogram menjadi Rp4.160,22 per kilogram.

Survei Harga Beras di Penggilingan mencatat 17 observasi yang terdapat di 5 kabupaten terpilih yakni berasal dari Kabupaten Lampung Tengah 6 observasi (35,29 %), Kabupaten Pringsewu 4 observasi (23,54 %), Kabupaten Tanggamus 3 observasi (17,65 %), Lampung Selatan dan Lampung Timur masing-masing 2 observasi (11,76 %). Berdasarkan kualitas beras, observasi yang dilakukan didominasi beras kualitas premium. Berdasarkan jenis beras yang di perjual belikan didominasi oleh IR 64.
Harga beras tertinggi di tingkat penggilingan mencapai Rp8.800,- per kilogram untuk kualitas Premium jenis beras Ciherang terdapat di Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus. Harga beras terendah yang diperjual belikan bulan ini mencapai harga Rp7.000,- per kilogram untuk beras kualitas Asalan jenis beras IR64 terdapat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu. “Harga beras di tingkat penggilingan seluruh kelompok kualitas mengalami penurunan. Hal ini disebabkan masa panen raya mulai berakhir,” ujarnya.
Selama Mei 2015, harga beras di tingkat penggilingan beberapa kelompok kualitas mengalami penurunan.. Penurunan rata-rata harga beras kualitas Premium 4,87 persen, dan kualitas Medium 4,68 persen. Namun harga beras Kualitas Asalan naik 0,69 persen. (AR)

Aprohan Saputra