Percakapan Soal LGBT

Pada Jaman Dahulu ...

A : .....
B : .....


A : Kalo menurut gw pribadi mau seseorang punya kelainan apa atau apa ya itu urusan masing2lah, hak masing2. Terus kenapa orang2 pada sibuk mempermasalahin orang2 yg gay, lesbi, transgender ato biseks.coba deh gw gak ngerti kenapa orang orang pada ribut mempermasalahin mereka mereka yang jarinya ngetril atau gak suka lawan jenis, coba deh lo jelasin dulu.

B : Oke secara umum kenapa LGBT gak boleh atau dilarang di Indonesia sob. jadi begini, Indonesia punya yang namanya dasar negara, yaitu Pancasila. Sudah sangat jelas dalam sila pertamanya, menyatakan bahwa bangsa Indonesia mengakui Ketuhanan yang Maha Esa. Penjabarannya dalam pasal 29 UUD 1945 dimana Negara menjamin agar setiap warga Negara untuk melaksanakan ajaran agamanya. Ada 6 agama di Indonesia dan kesemuanya tidak setuju pernikahan sesama jenis. maka dengan itu, kaum LGBT sangat mengebiri budaya dan dan melanggar etika dan kodrat manusia.

Apalagi manusia diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan memiliki kodrat menikah untuk menghasilkan keturunan. Dimana hal itu tidak dapat dilakukan dalam perkawinan sejenis. sudah sepantasnya masyarakat Indonesia menolak LGBT. Pemerintah semestinya juga membuat aturan yang tegas mengenai hal ini untuk kemaslahatan umat. Tokoh agama dan pemuka masyrakat harus bersuara lantang menghimbau umatnya agar tidak terpangaruh dengan apa yang terjadi di negara-negara liberal lainnya.

A : ya itu kan hak pribadi, pilihan hidup masing masing dong, nah, kita ngapain ngurusin hak orang lain coba?

B : oke, saya akui tiap individu memiliki hak asassi untuk menentukan pilihan jalan hidupnya masing2// namun ini harusnya berbeda sob// HAM juga punya batasan2// baik dan buruk buat individu itu, bangsa mau pun negara :D// apa lagi di negara kita ini yang menjunjung nilai moral dan budaya.

Gini..gini.. coba kalian pikir// minum-minuman keras, nyabu, dia mau ngegelek atau apalah itukan pilihan masing dong// tapi kenapa negara kita melarang// karena negara ini tahu pilihan terbaik buat masyarakatnya// itu bisa membahayakan peradaban hidup dan generasi penerus//
A : Lo ngurusin idup mereka, pilihan idup mereka. Sama aja kita ngelanggar HAM dong, kalo nglarang nglarang pilihan hidup mereka.

B : oke satu lagi// pernah ga lu lihat ditivi2 ada orang yang mau bunuh diri dari lantai 5// tapi kenapa orang2 pada melarang dia untuk melakukan itu??// padahal itukan hak asasi dia toh??// karena itu dapat merugikan banyak orang// orang tua, keluarga, belum lagi kalo dia itu udah nikah dan punya anak// bahkan negara sob// coba lu pikir kalo dia itu adalah seorang direktur yang setiap detiknya menghasilkan pendapatan buat negara// dan dia mati sia2 karena bunuh diri // kan sayang banget sob// oke2 itu sangat jauh dari topik// tapi itulah kenapa hak asasi bukan dasar yang tepat buat melegalkan segala penyimpangan//

harus dipahami hak asasi di negeri ini juga punya batasan. Jadi gini, jika LGBT legal di Indonesia, maka akan memicu kalangan maraknya pekerja seksual dan/atau pelaku penyimpangan seksual lainnya yang akan menuntut eksistensi mereka dilegalkan di Indonesia. Katanya mau memberantas HIV/AIDS tapi kok ladangnya malah mau kita pupuki.

A : Trus mereka udah dengan kondisi kyak gitu, dengan kepribadian kayak gitu, ya trus mereka harus idup dimana? pindah keluar negri? ya jangan cuman nglarang dong. Kasih solusi coba!

B : untuk kita yang normal solusi terbaik melindungi negara ini dari penyimpangan tersebut adalah jangan mengakui penyimpangan itu// sekali saja kita mengakui hal tersebut maka ibarat setitik api yang terkena bensin// BOOOMMM// sadarlah itu adalah perangkap yang menyesatkan buat yang menyimpang atau kaum LGBT solusi terbaik yakni sadar akan penyimpan tersebut// tentunya saya tidak mengharapkan kalian2 pindah status kebangsaaan// tapi kalo emang ga bisa dibilangi lagi dan tetap kekeh// tetap ingin bebas di dunia// tapi engga berlaku buat di akhirat// ya silahkan carilah negara yang dapat memenuhi hasrat seksual kalian// selanjutnya, solusi buat yang ingin tobat// tentunya jauhi pasangan LGBT kalian dong// kalo kalian islam ya bergabunglah bersama majelis2 taklim// terus istikomah, berdoa dan tobal setobat2nya// kalo dia beragama non muslim jalankan ibadah sesuai dengan agama kepercayaannya masing2// pada intinya kalian harus sadar akan penyimpangan itu dan berusalah menghindar// ingat teguhkan dalam hati untuk tobat setobat-tobatnya!

A : tapi bentar deh, katanya nih ya, prilaku kyak gitu kan emang udah bawaan dari lahir, faktor gen juga, jadi gmna mau ngrubahnya.

B : Untuk hal ini emang masih terjadi banyak perdebatan// sebagian bilang ini dipengaruhi oleh genetika// sebagian lagi bilang tidak.Sebagian besar kasus seorang LGBT paling banyak dipengaruhi oleh trauma atau kejadian di masa kecilnya, akibat perceraian orang tua, sakit hati dengan kekasihnya, dll. Intinya lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan keadaan.
Walau demikian, katanya juga ada beberapa kasus orang yang berasal dari keluarga baik-baik, harmonis tidak ada trauma, dsb dan ternyata setelah dewasa merekaadalah LGBT. Jadi, apakah dipengaruhi oleh gen? Saya tidak bisa menjawabnya dengan pasti. Namun saya akan katakan dengan tegas, walaupun mungkin itu dipengaruhi oleh gen, tetap saja tidak mengubah fakta bahwa menjadi LGBT itu adalah sesuatu halyang salah alias menyimpang.

Ok, sekarang begini, semisal ada orang yang cacat, katakanlah lumpuh, itu berarti ada yang tidak sempurna pada tubuhnya, maka orang itu punya dua pilihan:

1) Pilihan yang salah: dia akan menyerah dengan hidupnya, karena dia merasa dia lumpuh maka dia tidak bisa berbuat apa-apa, akhirnya dia memutuskan menjadi pengemis seumur hidupnya.
2) Pilihan yang benar: Dia sadar dirinya lumpuh, namun dia berjuang agar kekurangannya itu tidak menghalanginya untuk menjadi orang yang benar dan berguna.

Sama juga dengan orang yang memiliki hasrat seksual yang salah, walau merekasadar bahwa memiliki kelemahan, tapi seharusnya mereka tetap berjuang untukhidup benar di hadapan Tuhan dong.

A : Okedeh, balik lagi ke masalah HAM, trus menurut lo gimana solusinya biar mereka2 yang jarinya pada ngetril atau yg suka sama jenis itu bisa dapet kebebasan, atau setidaknya dapet keadilan deh.

B : ya, dalam hal ini pemerintah secepatnya harus turun tangan dan mengambil sikap bahwa LGBT itu dilarang dan ga boleh di Indonesia dengandibuatnya payung hukum yang jelas sejelas-jelasnya.

A : Nah, tapi kan mereka juga warga kita, warga indonesia yang juga harusnya sodara kita, kita juga harus peduli dong sama mereka yang emang udah punya kepribadian kyak gitu. Maksud gw, gini loh, ya kenapa lo harus selalu nuntut pemerintah buat ngelarang ngelarang mereka karna punya kepribadian kyak gitu, lo cuman nentang nentang dan nentang mereka, maksud gw harusnya ada dong hal positif yang bisa kita lakuin buat mereka.

B : Maksud gwa gini, makanya kita harus tegas dalam hal ini// bahwa LGBT adalah suatu yang menyimpang// dengan dibuatnya payung hukum yang jelas dari pemerintah// dan tentunya negara juga melindungi hak-hak tiap warganya// dalam catatan warga yang mana dulu// tentunya warga negara yang taat akan aturan yang berlaku yang tidak menyimpang dari norma, hukum, budaya, agama, adat-istiadat yang berlaku di Indonesia.

Pemerintah juga harus memikirkan kawan2 yang terkena penyakit LGBT ini untuk disediakan tempat-tempat panti rehabilitasi agar menjadi warga negara yang lurus selurus-lurusnya. seterusnya, kita yang normal juga terus berusaha merangkul para orang2 LGBT yang ingin bertobat dengan mendekatkan mereka kepada kebenaran. tanamkan bahwa menikah dengan berbeda jenis itu asyik dan terhormat.

Kalian lihat saja contohnya sebuah kutub magnet yang sama atau sejenis akan menimbulkan gaya saling bertolak// itu artinya alampun mengajarkan kita arti berpasang-pasangan// ayo ngaku lesbi dan gay juga pake seks toys buat memuaskan hasratnya atau dengan jari kalian bukan?// itu artinya orientasi seksual tentunya tetap ada pasangannya yang pas// sekali lagi ayok menjadi manusia yang menyukuri ciptaan-Nya! Gwa berdoa, semoga kawan2 yang tersesat agar bisa kembali ke jalan yang lurus! Amiin...

A dan B : .... (perbincangan berlajut sampai bahas yang lain ...)

Oleh : Aprohan Saputra