TAMAN BUDAYA PROVINSI LAMPUNG SIAP APRESIASI SENIMAN


BANDARLAMPUNG, FS – Galeri Nasional lndonesia menggelat sosialisasi “Wawasan Kuratorial dan Presentasi Seni Rupa"bersama UPTD Taman Budaya Provinsi Lampung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. Program Sosialisasi Galeri Nasional lndonesia dihelat di Lampung tepatnya di Gedung Pusat OIah Seni Taman Budaya Provinsi Lampung pada Kamis, 21 Mei 2015, setelah sebelumnya dilaksanakan di Mamuju (Sulawesi Barat) pada Maret silam. Program Sosialisasi di Lampung kali ini merupakan hasil kerja sama Galeri Nasional Indonesia dengan UPTD Taman Budaya Provinsi Lampung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung.

Kegiatan rutin tahunan Galeri Nasional Indonesia ini guna mengingat eksistensi lembaga Galeri Nasional lndonesia ini relatff belum dikenali secara luas di berbagai daerah. Salah satu upaya yang ditempuh adalah melaksanakan program Sosialisasi Galeri Nasional Indonesia yang selama initelah diselenggarakan di berbagai kota di lndonesia yaitu Bangka, Bengkulu, Palembang Semarang, Bali, Kupan & Palangkaraya, Palu, Kendari, Ternate (Maluku Utara), Manado, Madura, dan Aceh.

Galeri Nasional lndonesia sebagai lembaga di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengemban tugas dan fungsi antara lain menyebarluaskan (publikasi) di bidang seni rupa kepada masyarakat luas dalam rangka mengembangkan kreativitas dan presiasiterhadap seni rupa di Nusantara.

Sosialisasi ini mengundang dinas-dinas di lingkungan Pemerintahan Provinsi Lampung, Dosen, Guru Seni, Mahasiswa, Pelajar, Komunitas Seni, dan Seniman. Acara ini menghadirkan narasumber diantaranya Tubagus Andre Sukmana (Kepala Galeri Nasional lndonesia), Suwarno Wisetrotomo (Kurator Galeri Nasional lndonesia & Dosen lnstitut Seni lndonesia Yogyakarta), dan Helmy Azeharie (Perupa Lampung).

Program Sosialisasi ini disosialisasikan dalam lima sesi. Sesi pertama adalah paparan tentang Profil
Galeri Nasional lndonesia, sesi kedua paparan yang mengangkat topik Wawasan Kuratorial, sesi
ketiga menyajikan paparan dengan topik bahasan Presentasi Seni Rupa, sesi keempat Diskusi, dan
Pemutaran Film Tokoh Seni Rupa lndonesia sebagai sesi terakhir.

Menurut Andre dalam sambutannya, program sosialisasi ini diharapkan masyarakat dan pemangku kepentingan di bidang seni budaya dapat mengenali eksistensi lembaga Galeri Nasional lndonesia dan bersinergi untuk bersama-sama menumbuhkan, mewadahi, dan mendorong daya kreatifitas untuk menciptakan karya seni yang inovatif atau mengemas metode pembelajaran seni di sekolah yang interaktif.

Selain itu, diharapkan pula dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan seni rupa di Lampung dan sekitarnya. Program serupa seperti ini akan diselenggarakan di berbagai kota lain di lndonesia sehingga dapat meningkatkan apresiasi publik terhadap karya seni budaya bangsa.

Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Lampung, Yusuf Rusman menyambut baik sosialisasi tersebut. “Sosialisasi ini memberikan semangat untuk terus berkarya dan terus meningkatkan kualitas karya seniman Lampung.”

Menurut Yusuf menghimbau supaya perupa atau seniman Lampung selalu aktif atau sering ikut pameran. Dengan sering mengikuti pameran atau event seorang perupa akan dikenang dan diapresiasi oleh masyarakat luas. “Kami siap memfasilitasi seniman Lampung untuk terus berkarya, baik sarana gedung untuk pameran dalam memajukan seni kebudayaan Lampung,” ujarnya.

Meskipun tahun ini, UPTD Taman Budaya Provinsi Lampung tidak ada program kegiatan pameran. Ia mengharapkan seniman Lampung dapat memakai fasilitas Taman Budaya salah satunya peminjaman gedung untuk pameran. “Tahun depan ada pameran, tahun ini priotitas utama penyelengaraan liga tarian dan teater tanggal 4-12 Juni 2015,” katanya.

Pandangan Yusman, Seniman Lampung sudah produktif namun apresiasi masyarakat terhadap karya seni belum maksimal dan perlu ditingkatkan. “Ada pameran tapi masyarakat hanya lihat-lihat saja tidak beli karya perupa. Beli juga seharusnya,” himbaunya.

Tahun ini ada satu seniman Lampung yang jebol karya lukisannya untuk dipamerkan 25 Mei sampai dengan 8 juni di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Karya lukisan dari Edi Riswanto, Lampung Timur. Pameran yang bertema “Pameran Seni Rupa Nusan Tara” rutin dilaksanakan tiap tahun sekali oleh Galeri Nasional Indonesia. “Tahun kemaren (Red, 2014) dari Lampung hanya satu juga yang jebol, karya dari perupa Helmy Azeharie. Seniman kita banyak tapi mungkin kualitas karya kurang maksimal,” tambah Yusman. (AR)

Aprohan Saputra